Mr.BOB Kampung Inggris – Kalau kamu tinggal di Jakarta atau sering nongkrong di media sosial, apalagi TikTok atau Instagram, pasti pernah dengar istilah: anak Jaksel. Ya, ini bukan cuma tentang lokasi geografis (Jakarta Selatan), tapi udah berkembang jadi identitas sosial tersendiri. Anak Jaksel terkenal karena gaya ngomongnya yang sering banget nyampur bahasa Indonesia sama bahasa Inggris. Sampai-sampai banyak yang bilang, “Ngomong Indo-nya setengah hati, ngomong Inggris-nya setengah bisa.” Tapi justru itulah yang bikin menarik.
Nah, artikel ini bakal bahas 50 istilah bahasa Inggris Jaksel yang sering banget dipakai sehari-hari. Dari yang simpel sampai yang bikin kamu mikir dua kali: “Sebenernya artinya apa sih?” Langsung aja kita bahas, siapa tahu kamu juga pernah (atau sering) ngomong kayak gini.
Baca Juga : 120 Kata Kerja (Verb) dalam Bahasa Inggris
1. Literally
Contoh penggunaan: “Gue tuh literally capek banget hari ini.”
Makna: Beneran, sungguh-sungguh.
Padahal “literally” itu artinya harfiah, tapi dipakai buat nambah dramatisasi.
2. Basically
Contoh penggunaan: “Basically, dia tuh orangnya chill banget.”
Makna: Intinya, secara garis besar.
Dipakai buat kasih penjelasan ringkas sebelum mulai penjabaran panjang.
3. Honestly
Contoh penggunaan: “Honestly, I didn’t expect that from her.”
Makna: Sejujurnya.
Biasanya dipakai buat bilang pendapat yang agak tajam atau nggak populer.
4. I can’t
Contoh penggunaan: “Ya ampun, dia ngomong gitu? I can’t!”
Makna: Ekspresi ketidakmampuan secara emosional, bukan harfiah.
Lebih ke: “Gue nggak kuat sama ini.”
5. I’m done
Contoh penggunaan: “Dia masih ngedrama? I’m done.”
Makna: Udah muak, capek, nyerah.
Sering dipakai pas lagi kesel sama sesuatu.
6. That’s so me
Contoh penggunaan: “Liat video ini deh, that’s so me banget.”
Makna: Itu gue banget.
Biasanya pas relate banget sama situasi tertentu.
7. Mood
Contoh penggunaan: Liat orang rebahan sambil makan keripik – “Mood.”
Makna: Relate banget, suasana hati lo juga begitu.
Dipakai singkat sebagai bentuk empati atau kesamaan perasaan.
8. Vibe / Vibing
Contoh penggunaan: “Lagunya enak banget, gue vibing.”
Makna: Ngerasa cocok banget sama suasana atau sesuatu.
“Vibe” itu kayak aura atau nuansa.
9. Cringe
Contoh penggunaan: “Aduh konten dia tuh cringe parah.”
Makna: Malu-maluin, jijik secara sosial.
Biasanya buat ngejudge sesuatu yang terlalu berlebihan.
10. Chill
Contoh penggunaan: “Santai aja, chill.”
Makna: Tenang, nggak usah panik.
Kadang juga dipakai buat menggambarkan orang yang nggak ribet.
11. Spoil / Spoiled
Contoh penggunaan: “Anaknya spoiled banget sih, apa-apa dibeliin.”
Makna: Manja, terlalu dimanjakan.
Biasanya dikaitin sama privilege atau kemanjaan kelas atas.
12. Toxic
Contoh penggunaan: “Hubungan mereka toxic banget.”
Makna: Nggak sehat, beracun secara emosional.
Dipakai buat menggambarkan hubungan atau lingkungan yang bikin rusak mental.
13. Lowkey
Contoh penggunaan: “Gue lowkey suka sama dia sih.”
Makna: Diam-diam, nggak mau terlalu kelihatan.
Buat ngasih tahu sesuatu tapi nggak mau terlalu jelas.
14. Highkey
Contoh penggunaan: “Highkey pengen liburan sekarang.”
Makna: Beneran banget, serius banget.
Kebalikan dari lowkey, lebih ekspresif.
15. Slay
Contoh penggunaan: “Dia pake baju itu, slay banget sih!”
Makna: Keren banget, memukau.
Biasanya dipakai buat ngasih pujian stylish.
16. Dead
Contoh penggunaan: Ketawa ngakak liat meme – “I’m dead!”
Makna: Lucunya kebangetan sampe ‘mati’.
Bukan beneran mati, cuma ekspresi lucu banget.
17. Periodt
Contoh penggunaan: “Pokoknya dia paling keren. Periodt.”
Makna: Titik. Udah nggak bisa dibantah.
Dipake buat nunjukin pernyataan final.
18. Extra
Contoh penggunaan: “Dia tuh suka banget jadi pusat perhatian, so extra.”
Makna: Berlebihan, lebay.
Biasanya negatif, tapi kadang bisa juga positif tergantung konteks.
19. Not me
Contoh penggunaan: “Not me stalking akun mantan jam 3 pagi.”
Makna: Nyindir diri sendiri.
Cara ngomong kekinian buat mengakui hal absurd yang kita lakuin.
20. No offense
Contoh penggunaan: “No offense, tapi bajunya nggak matching sih.”
Makna: Nggak bermaksud nyakitin, tapi…
Biasanya justru malah menyakitkan, tapi dibungkus kalimat halus.
21. Same
Contoh penggunaan: Liat orang capek di kantor – “Same.”
Makna: Gue juga gitu.
Ekspresi singkat buat bilang, “gue relate.”
22. Sis / Bestie
Contoh penggunaan: “Sis, kamu ngapain deket-deket mantan?”
Makna: Panggilan ke temen perempuan.
Dipakai biar kedengeran akrab dan kekinian.
23. TMI
Contoh penggunaan: “Eh gue barusan mules banget, TMI ya?”
Makna: Too Much Information.
Buat ngasih tahu hal yang sebenernya nggak perlu diceritain.
24. Sorry not sorry
Contoh penggunaan: “Gue makan snack lo sih. Sorry not sorry.”
Makna: Minta maaf tapi nggak tulus.
Dipakai buat hal yang kita lakuin dan nggak nyesel juga.
25. Can relate
Contoh penggunaan: “Gaji udah habis sebelum tanggal tua. Can relate!”
Makna: Bisa banget ngerti atau ngalamin hal yang sama.
26. I’m shook
Contoh penggunaan: “Harga iPhone baru segitu? I’m shook.”
Makna: Kaget, nggak nyangka.
Versi dramatis dari “terkejut.”
- Flex
Contoh penggunaan: “Dia upload mobil barunya tiap hari. Flexing banget.”
Makna: Pamer.
Biasanya soal barang mahal, gaya hidup, atau privilege.
28. Glow up
Contoh penggunaan: “Dia glow up parah dari SMA.”
Makna: Berubah jadi lebih keren atau cakep.
Dari jelek/cupu ke stunning.
29. Cancel
Contoh penggunaan: “Influencer itu udah di-cancel karena rasis.”
Makna: Boikot sosial, stop dukung seseorang.
Fenomena internet culture.
30. Hype
Contoh penggunaan: “Acara konser itu lagi hype banget.”
Makna: Lagi rame dibicarain, lagi viral.
31. Fit
Contoh penggunaan: “Fit lo hari ini kece banget, all black gitu.”
Makna: Singkatan dari “outfit” atau gaya berpakaian.
Biasanya dipakai saat memuji style seseorang.
32. Legit
Contoh penggunaan: “Tempat makan baru itu legit enak sih.”
Makna: Asli, beneran bagus.
Bentuk slang buat bilang sesuatu itu sahih atau berkualitas.
33. Savage
Contoh penggunaan: “Komentar dia savage banget sih barusan.”
Makna: Pedas, kejam, blak-blakan.
Biasanya dalam konteks bercanda atau sarkas.
34. Clap back
Contoh penggunaan: “Dia sempet dikritik, terus langsung clap back di IG.”
Makna: Balasan tajam terhadap komentar negatif.
Lebih ke arah balas dendam verbal atau sindiran.
35. Ghost / Ghosting
Contoh penggunaan: “Dia ghost gue pas lagi deket-deketnya.”
Makna: Menghilang tiba-tiba tanpa kabar.
Istilah ini banyak dipakai dalam konteks percintaan digital.
36. Ship
Contoh penggunaan: “Gue ship mereka banget sih.”
Makna: Dukungan terhadap dua orang agar jadian.
Berawal dari fandom culture.
37. Tea
Contoh penggunaan: “Gue punya tea nih soal dia dan mantannya.”
Makna: Gosip atau informasi menarik.
“Spill the tea” berarti “ceritain dong gosipnya.”
38. Extra mile
Contoh penggunaan: “Dia tuh orangnya selalu go the extra mile.”
Makna: Usaha lebih dari biasanya.
Biasanya dipakai buat pujian atas dedikasi.
39. Deep down
Contoh penggunaan: “Dia keliatan happy, tapi deep down dia sedih.”
Makna: Di dalam hati, secara mendalam.
Digunakan saat ngebahas perasaan yang nggak ditunjukkan ke luar.
40. Out of nowhere
Contoh penggunaan: “Dia muncul out of nowhere dan ngajak balikan.”
Makna: Tiba-tiba banget.
Cocok buat menggambarkan sesuatu yang nggak diduga.
41. Low effort
Contoh penggunaan: “Caption-nya low effort banget sih.”
Makna: Kurang niat.
Biasanya dalam konteks konten digital atau presentasi diri.
42. Slacking
Contoh penggunaan: “Gue slacking banget minggu ini, kerjaan numpuk.”
Makna: Malas-malasan, nggak produktif.
Digunakan buat nyindir diri sendiri juga.
43. Random
Contoh penggunaan: “Tiba-tiba dia nyanyi dangdut, random banget.”
Makna: Nggak nyambung, out of context.
Bisa lucu atau bikin awkward.
44. Insecure
Contoh penggunaan: “Dia suka ngata-ngatain karena sebenernya insecure.”
Makna: Nggak percaya diri.
Sering dipakai buat menjelaskan perilaku toxic.
45. Grateful
Contoh penggunaan: “Walaupun banyak drama, gue tetap grateful.”
Makna: Bersyukur.
Kadang dipakai dalam caption ala self-healing atau refleksi.
46. Self-love
Contoh penggunaan: “Gue lagi belajar self-love belakangan ini.”
Makna: Cinta diri sendiri.
Populer banget di era kesehatan mental.
47. Vibes don’t lie
Contoh penggunaan: “Gue sih nggak percaya dia baik, vibes don’t lie.”
Makna: Perasaan/insting pertama biasanya bener.
Kata-kata ini jadi pembenaran buat feeling.
48. It’s giving
Contoh penggunaan: “It’s giving rich auntie energy.”
Makna: Menggambarkan nuansa atau kesan yang ditimbulkan sesuatu.
Kalimat ini sering banget dipakai anak-anak Jaksel di media sosial.
49. Normalize
Contoh penggunaan: “Normalize istirahat tanpa rasa bersalah.”
Makna: Membiasakan sesuatu agar jadi hal wajar.
Digunakan dalam konteks sosial, kesehatan mental, atau perlawanan stigma.
50. FOMO
Contoh penggunaan: “Gue FOMO banget liat semua orang ke konser itu.”
Makna: Fear Of Missing Out.
Rasa takut tertinggal dari tren atau kegiatan sosial.
Daftar Paket 3 Bulan di Mr.BOB Kampung Inggris, klik disini.
Fenomena “Bahasa Inggris Jaksel” dan Identitas Sosial Baru
Nah, setelah kita bahas satu-satu, muncul pertanyaan: kenapa sih anak Jaksel suka banget pakai istilah bahasa Inggris dalam obrolan sehari-hari? Jawabannya ada banyak, tapi mari kita pecah jadi beberapa poin:
- Lingkungan Sosial dan Pendidikan
Mayoritas anak-anak muda yang tinggal di Jakarta Selatan berasal dari keluarga menengah ke atas dan bersekolah di institusi yang mengutamakan bilingual atau kurikulum internasional. Jadi wajar kalau mereka lebih terbiasa menggunakan bahasa Inggris sejak kecil, dan akhirnya kebawa sampai ke gaya ngomong.
- Media Sosial dan Exposure Global
Mereka juga tumbuh dengan konten-konten luar negeri: YouTube, Netflix, TikTok, dan lain-lain. Istilah-istilah kekinian itu awalnya dari sana, dan kemudian diadopsi ke dalam bahasa sehari-hari mereka, bahkan tanpa sadar.
- Gaya Hidup dan Identitas Urban
Bahasa Inggris yang dicampur ke dalam bahasa Indonesia dianggap lebih “catchy”, lebih relevan dengan lifestyle modern, dan sering dianggap lebih ekspresif daripada Bahasa Indonesia. Kata “cringe” misalnya, lebih ekspresif dibanding cuma bilang “nggak enak dilihat”.
- Simbol Kelas Sosial
Meskipun nggak semua orang setuju, realitanya gaya bicara ini sering diasosiasikan dengan kelas sosial tertentu. Dalam banyak kasus, penggunaan bahasa Inggris Jaksel dianggap sebagai simbol status, gaya hidup, dan kadang-kadang juga dijadikan bahan parodi karena dianggap “sok Inggris”.
Baca juga : 20 Kosakata Bahasa Inggris Serapan dari Bahasa Prancis
Bahasa Campuran: Antara Fungsional dan Gaya-gayaan
Penggunaan istilah bahasa Inggris dalam obrolan sehari-hari memang nggak selalu negatif. Kadang justru bikin komunikasi jadi lebih fleksibel dan ekspresif. Tapi ada juga yang akhirnya kehilangan kepekaan bahasa Indonesia, atau dianggap cuma ikut-ikutan tanpa ngerti artinya.
Sebenernya, fenomena bahasa Inggris Jaksel ini bisa dilihat sebagai bentuk dinamika bahasa modern. Bahasa itu hidup dan terus berubah sesuai zaman. Campur-campur bahasa ini bukan hal baru, bahkan dalam sejarah linguistik pun, banyak bahasa terbentuk dari campuran berbagai pengaruh.
Baca juga :30 Caption dalam Bahasa Inggris yang Simple dan Keren: Bikin Feed Media Sosial Makin Hits!
Penutup
Dari 50 istilah yang kita bahas tadi, kamu pasti sadar kalau bahasa Inggris Jaksel bukan sekadar fenomena gaya-gayaan. Tapi juga refleksi dari perkembangan budaya urban, globalisasi, dan identitas sosial anak muda zaman sekarang, khususnya di Jakarta Selatan.
Entah kamu suka atau enggak, kenyataannya istilah-istilah kayak “literally”, “cringe”, “slay”, atau “mood” udah jadi bagian dari bahasa sehari-hari sebagian generasi muda di kota-kota besar. Dan bisa jadi, tren ini akan terus berkembang dan melahirkan istilah-istilah baru lainnya.
Untuk kamu yang butuh temen seperjuangan untuk belajar bahasa Inggris, kamu bisa segera mendaftar kursus bahasa Inggris di Mr.BOB Kampung Inggris, tanya-tanya via whatsapp dulu yuk! Oh iya di website kami ini, kamu bisa baca artikel lainnya seputar materi, dan juga tips bahasa Inggris loh teman-teman, jadi jangan lupa baca artikel kami yang lainnya juga ya. Jangan lupa juga untuk follow instagram dan tiktok kita ya.
Baca juga :10 Rekomendasi Aplikasi Belajar Bahasa Inggris yang Wajib Kamu Coba!