Mr.BOB Kampung Inggris – Kalau kamu pernah jalan-jalan ke Malaysia atau nonton konten dari para konten kreator Malaysia, pasti kamu bakal sadar satu hal yang menarik banget: orang Malaysia berbicara bahasa Inggris dalam keseharian mereka, bahkan di situasi santai sekalipun. Kadang bahasa Inggris-nya dicampur dengan logat khas Melayu, kadang juga diselingi kata-kata Melayu sedikit, tapi tetap dominannya tetap bahasa Inggris. Lalu, muncul pertanyaan: kenapa sih orang Malaysia lebih sering pakai bahasa Inggris daripada bahasa Melayu? Bukannya bahasa nasional mereka itu Melayu? Yuk, kita bahas bareng-bareng dari sisi sejarah, pendidikan, ekonomi, budaya pop, sampai tren sosial!
Baca juga : Macam-macam Aksen dalam Bahasa Inggris yang Wajib Kamu Tahu
Sejarah dan Warisan Penjajahan
Kita nggak bisa lepas dari sejarah kalau mau memahami kenapa orang Malaysia berbicara bahasa Inggris. Seperti Indonesia yang pernah dijajah Belanda, Malaysia juga punya pengalaman dijajah—tapi oleh Inggris.
Penjajahan Inggris di Malaysia berlangsung selama hampir 150 tahun. Selama itu, Inggris membentuk sistem pemerintahan, ekonomi, dan pendidikan yang kuat berbasis bahasa Inggris. Banyak institusi formal, seperti sekolah, universitas, kantor pemerintahan, dan perusahaan swasta saat itu menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama.
Walaupun Malaysia sudah merdeka sejak tahun 1957, jejak warisan kolonial ini masih terasa sampai sekarang. Sistem hukum dan sistem pendidikan Malaysia yang banyak meniru gaya Inggris juga memperkuat posisi bahasa Inggris sebagai bahasa penting di sana.
Daftar Paket 1 Bulan di Mr.BOB Kampung Inggris, klik disini.
Sistem Pendidikan Malaysia
Faktor besar lainnya adalah pendidikan. Di Malaysia, banyak sekolah menengah atas dan universitas menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Bahkan, beberapa sekolah swasta dan sekolah internasional hampir seluruhnya memakai bahasa Inggris. Bagi sebagian orang tua Malaysia, menyekolahkan anak mereka di sekolah berbahasa Inggris dianggap sebagai investasi masa depan.
Bayangin aja, dari kecil udah terbiasa belajar Matematika, Sains, dan Bahasa Inggris itu sendiri dalam bahasa Inggris. Nggak heran kalau akhirnya anak-anak tumbuh dan lebih nyaman pakai bahasa Inggris, bahkan saat ngobrol di luar kelas.
Baca Juga: 32 Slang Bahasa Inggris
Bahasa Inggris Sebagai Bahasa Ekonomi
Bahasa Inggris punya nilai ekonomi yang tinggi. Di Malaysia, banyak lapangan kerja yang mensyaratkan kemampuan bahasa Inggris, terutama di sektor profesional seperti pariwisata, perbankan, ekspor-impor, teknologi, dan dunia startup. Bahkan di level pekerja biasa pun, seringkali perusahaan lebih memilih karyawan yang fasih bahasa Inggris.
Jadi, buat orang Malaysia, kemampuan bahasa Inggris bukan cuma sekadar buat keren-kerenan. Tapi udah jadi kebutuhan praktis untuk cari kerja, naik jabatan, atau bahkan membuka peluang usaha yang lebih luas. Wajar aja kalau kemudian orang Malaysia lebih sering pakai bahasa Inggris daripada bahasa Melayu.
Baca Juga : 10 Rekomendasi Kamus Bahasa Inggris Online
Pengaruh Budaya Pop dan Media
Kita hidup di era globalisasi, dan Malaysia termasuk negara yang sangat terbuka terhadap budaya luar. Acara TV, film, musik, bahkan konten YouTube dan TikTok dari Barat sangat mudah diakses dan dikonsumsi. Semua itu tentunya memakai bahasa Inggris.
Anak muda Malaysia tumbuh dengan tayangan Disney, Marvel, anime yang di-dubbing dalam Inggris, dan YouTuber atau seleb TikTok berbahasa Inggris. Mereka pun terpengaruh untuk ikut-ikutan ngomong pakai bahasa Inggris, karena itu yang mereka lihat dan dengar setiap hari.
Nggak cuma itu, Malaysia juga punya banyak influencer dan content creator yang lebih suka bikin konten dalam bahasa Inggris supaya bisa menjangkau penonton internasional, termasuk dari Singapura, Filipina, dan bahkan Indonesia.
Baca juga :10 Rekomendasi Aplikasi Belajar Bahasa Inggris yang Wajib Kamu Coba!
Multikulturalisme: Bahasa Inggris sebagai “Bahasa Netral”
Malaysia adalah negara multikultural dengan tiga kelompok etnis utama: Melayu, Cina, dan India. Masing-masing punya bahasa sendiri: Melayu (bahasa nasional), Mandarin, dan Tamil. Nah, karena beda latar belakang budaya dan bahasa ini, bahasa Inggris jadi semacam bahasa netral yang bisa menyatukan semuanya.
Daripada ribet harus pakai bahasa ibunya masing-masing, orang Malaysia lebih pilih ngomong pakai bahasa Inggris supaya semua bisa paham. Jadi bukan berarti mereka nggak cinta bahasa Melayu, tapi bahasa Inggris lebih efisien untuk komunikasi lintas suku dan budaya.
Baca juga : 12 Tips dan Trik Bisa Bahasa Inggris dengan Cepat dalam 2 Minggu
Urbanisasi dan Gaya Hidup Kota
Kalau kamu jalan-jalan ke Kuala Lumpur, Penang, atau Johor Bahru, kamu akan lihat budaya “modern” sangat kental. Di kota besar, hampir semua pelayanan publik, toko, restoran, bahkan layanan online pakai bahasa Inggris. Anak-anak muda di kota juga cenderung lebih sering pakai bahasa Inggris, bahkan dalam obrolan santai.
Banyak yang merasa kalau ngomong pakai bahasa Inggris itu kesannya lebih modern, up-to-date, dan berkelas. Tren ini makin diperkuat lewat media sosial dan gaya hidup urban yang menuntut fleksibilitas berbahasa.
Bukan Berarti Mereka Tidak Bisa Bahasa Melayu
Penting banget untuk dipahami: walaupun orang Malaysia berbicara bahasa Inggris dalam keseharian mereka, bukan berarti mereka nggak bisa atau nggak ngerti bahasa Melayu. Sebagian besar tetap bisa dan belajar bahasa Melayu di sekolah, karena itu bahasa nasional dan tetap diajarkan secara formal.
Tapi mereka memilih bahasa Inggris dalam keseharian karena faktor kebiasaan, kenyamanan, atau lingkungan sosial yang memang mendukung bahasa Inggris lebih dominan.
Fenomena “Manglish”
Uniknya, bahasa Inggris di Malaysia sering kali bercampur dengan logat atau istilah lokal. Fenomena ini dikenal dengan sebutan “Manglish” (Malaysian English). Manglish adalah kombinasi antara bahasa Inggris, Melayu, dan bahkan dialek Cina dan India. Contohnya:
- “You makan already or not?” (Kamu sudah makan belum?)
- “Don’t lah, like that cannot lah!” (Janganlah, begitu nggak bisa lah!)
- “So expensive meh?” (Mahal banget ya?)
Manglish ini jadi ciri khas tersendiri, dan menunjukkan bahwa sebenarnya orang Malaysia punya gaya unik dalam menggunakan bahasa Inggris.
Penutup
Jadi, kenapa orang Malaysia berbicara bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari mereka dan bukan bahasa Melayu? Jawabannya bukan karena mereka nggak cinta bahasa nasionalnya. Tapi karena ada banyak faktor pendukung: warisan sejarah penjajahan, sistem pendidikan, tuntutan ekonomi, budaya pop, kebutuhan komunikasi lintas etnis, gaya hidup urban, sampai pengaruh globalisasi.
Bahasa Inggris di Malaysia sudah menjadi bagian dari identitas modern mereka, tanpa menghilangkan akar budaya lokal. Malah bisa dibilang, mereka sukses menciptakan “English style” yang khas ala Malaysia. Bagi mereka, bisa pakai bahasa Inggris bukan sekadar keterampilan, tapi juga bagian dari gaya hidup dan strategi masa depan.
Untuk kamu yang butuh temen seperjuangan untuk belajar bahasa Inggris, kamu bisa segera mendaftar kursus bahasa Inggris di Mr.BOB Kampung Inggris, tanya-tanya via whatsapp dulu yuk! Oh iya di website kami ini, kamu bisa baca artikel lainnya seputar materi, dan juga tips bahasa Inggris loh teman-teman, jadi jangan lupa baca artikel kami yang lainnya juga ya. Jangan lupa juga untuk follow instagram dan tiktok kita ya.